Salah seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Karawang berinisial AR mengaku ketipu puluhan juta akibat tergiur tawaran bantuan sebesar Rp375 juta dari orang yang mengaku Benny Ramdhani Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Tawaran tersebut berasal dari kiriman pesan whatsapp.
Awalnya dia mendapatkan informasi jika ada Pekerja Migran Indonesia yang mendapatkan bantuan sebesar Rp300 juta. Bagi yang belum boleh mendaptarkan.
“Akhirnya saya coba-coba mendaftarkan diri, dengan mengisi kolom pendaftaran yang dia minta,” ujarnya kepada pegiat Persatuan Buruh Migran (2/11/2025).
Setelah itu AR mendapatkan pesan video Presiden Prabowo yang memakai baju informal seolah menyampaikan pesan secara langsung kepadanya.
Assalamu alaikum saya Presiden Prabowo Subianto menghibau kepada yang terhormat Ibu Rohati Kilam Banian. Saya mengaskan bahwa silahkan ibu selesaikan secepatnya, dan saya yang akan menjamin dana bantuannya langsung cair
Untuk meyakinkan AR, si penipu mengirimkan lagi video Presiden Prabowo yang kedua. Video kedua ini Presiden Prabowo Subianto duduk di kursi kepresidenan, menggunakan pakaian formal jas dan peci dengan latar belakang Jenderal Sudirman. Presiden Prabowo Subianto mengatakan pesan begini.
Assalamu alaikum saya menghimbau kepada yang terhormat Ibu Rohati Kilam Banian, penerima bantuan dari BP2MI senilai Rp375 juta untuk dapat menyelesaikan secepatnya, dan saya menjamin sesudah ibu selesaikan, saya menjamin maka langsung ibu terima bantuannya, jangan khawatir, terima kasih.
Setelah itu AR mendapatkan informasi jika penerima bantuan ada di luar negeri, tidak bisa langsung datang ke kantor BP2MI, maka harus mentransfer uang sebesar Rp800 ribu sebagai ganti tanda tangan.
“Setelah itu dia menginformasikan setelah transfer maka langsung cair, nanti saya kirimkan rekeningnya. Akhirnya saya kirim aja, mungkin rejeki saya,” ujarnya.
Setelah itu si penipu juga mengirimkan beberapa surat dari Bank Indonesia, dan pejabat Bank Indonesia yang akan mencairkannya yang bernama Syafril Isra.
“Nanti ibu ngomongnya yang sopan,” tambahnya menirukan si penipu.
Setelah itu si penipu mengirimkan poto Syafril Isra dan KTPnya.
“Saya tuh nggak tahu langsung percaya, katanya minta uang Rp5 juta untuk verifikasi, nanti uangnya juga akan kembali lagi, lalu saya transfer lagi Rp5 juta, nanti besok kasih nomor rekening ibu atau anak ibu, lalu si penipu mengirim dokumen-dokumen dari kedutaan, dari Bank Indonesia,” katanya
AR mengaku seperti orang tolol yang mau saja diarahkan untuk mentransfer uang sebanyak itu. Tapi AR juga merasa curiga, karena suaranya tidak seperti suara Benny Rhamdani yang asli yang biasa ditonton di Youtube.
“Total uang yang sudah ditransfer sebanyak Rp20.850.000,” jelasnya lagi.
Setelah merasa sadar dirinya tertipu, AR sempat memblokir nomor whatsapp si penipu tersebut. Lalu membukanya kembali dan mendapatkan semacam pesan ancaman dari si penipu. Seolah-olah tidak menghormati dan menghargai niat baiknya.
“Jika memang ibu tidak mau mengurus dana bantuannya, tidak semestinya ibu blokir kami, saya tidak jadi umroh gara-gara ibu, kami mempertanggungjawabkan bantuan ibu, tapi ibu malah memblokir kami tanpa sepengetahuan kami, apa maksud ibu seperti ini, ibu katanya menghargai saya, tetapi kenapa ibu malah memblokir saya, kami menghubungi ibu, ibu tidak jawab. Ketika ibu tidak melakukan pengurusan tidak jadi masalah, setidaknya ibu harus menyampaikan kepada kami, tidak sepertinya ibu seperti ini. Jangan ibu memperinkan kami. Kami tidak ada pemaksaan jika ibu tidak mau menerima uangnya. Jika ibu tidak mau tidak jadi masalah. Kami akan kembalikan uang ibu. Ibu ini tidak menghargai saya. Kami disini sudah bela-belain. Saya tidak jadi umroh gara-gara menurus ibu. Tolong dijawab,” bentak si penipu melalui pesan suara.
Menindaklanjuti persoalan tersebut, Persatuan Buruh Migran akan melaporkan kepada yang berwajib.








